PT Rifan Financindo - Di media sosial viral kisah seorang wanita yang diklaim mengalami keguguran karena mengonsumsi rumput fatimah. Menurut drugs.com, herba satu ini menurut diketahui memang kerap digunakan oleh ibu hamil karena dipercaya bisa memperkuat otot abdominal serta dinding dan jaringan vagina.
Memang apa itu sebetulnya rumput fatimah? Berikut fakta-faktanya seperti dikutip dari berbagai sumber:
1. Herba asli Asia Tenggara
Menurut ahli herba Steven Foster dari American Botanical Council, rumput fatimah (Labisia pumila) merupakan herba yang banyak ditemukan di Asia Tenggara. Ramuan rumput fatimah disebut sudah sejak lama populer digunakan oleh wanita di Malaysia untuk membantu proses persalinan.
2. Kandungan rumput fatimah
Steven menjelaskan rumput fatimah kaya akan kandungan antioksidan asam askorbat, vitamin C, beta karoten, antosianin, dan flavonoid. Peneliti juga mengatakan rumput fatimah mengandung fitoestrogen yang memiliki efek serupa hormon estrogen.
3. Biasa dibuat rebusan
Rumput fatimah biasanya dikonsumsi dengan cara direbus atau direndam dengan air. Steven mengatakan rumput fatimah juga biasa dikonsumsi dalam bentuk kapsul sebagai suplemen.
4. Memicu kontraksi rahim
Ahli kandungan dr Nurhadi Rahman, SpOG, dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pernah mengatakan bahwa konsumsi rumput fatimah bisa memicu kontraksi rahim. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu alasan mengapa wanita mengonsumsinya, yaitu untuk mendorong bayi mudah keluar saat bersalin.
5. Tidak disarankan untuk ibu hamil
Para ahli tidak menyarankan rumput fatimah dikonsumsi oleh ibu hamil. Alasannya karena kurang bukti ilmiah dan sulit menyesuaikan dosis yang tepat. Bila dikonsumsi berlebihan maka kontraksi yang dipicu juga bisa berlebihan dan ini berbahaya.
"Karena dosisnya tidak dapat ditentukan. Bisa jadi nanti saat di RS akan mengalami kontraksi yang berlebihan dan lebih kuat dari yang diharapkan," kata dr Adi beberapa waktu lalu.
Kontraksi berlebih dan lebih kuat dari yang diharapkan akan berakibat pada robeknya rahim. Sedangkan, bagi si bayi, kontraksi rahim yang berlebihan membuat tidak ada jeda untuk mendapatkan oksigen sehingga bisa membuat si bayi stres.
Sumber:health.detik
PT Rifan Financindo
Comments