top of page
Search
  • Writer's pictureIT Yogya

Apresiasi Dukungan Publik, Novel Baswedan: Saya Senang Masyarakat Kritis | PT Rifan FInancindo


PT Rifan Financindo - Penyidik senior, Novel Baswedan mengapresiasi dukungan publik terhadap dirinya. Novel mengaku senang karena masyarakat Indonesia sudah mulai peduli dengan kasus penegakan hukum di Indonesia, salah satunya terkait kasus teror air keras yang menimpa dirinya. "Pertama, dukungan dari publik ini suatu hal yang luar biasa, ini tentunya saya tidak akan menakar apakah cukup atau tidak. Saya lebih concern bahwa setiap perbuatan kesewenang-wenangan, setiap menggunakan kewenangan untuk berbuat tidak adil atau dengan cara yang lebih buruk, ini harus direspons, atau berbuat dengan cara-cara yang buruk, ini harus direspons dengan protes dan tidak boleh dibiarkan," ujar Novel dalam diskusi yang bertajuk 'Novel Baswedan Mencari Keadilan, Mengupas Tuntas Tuntutan Jaksa' yang ditayangkan langsung di akun YouTube Pengetahuan FH UGM, Rabu (17/6/2020).

Novel mengaku senang dengan respons masyarakat Indonesia, dia mengaku tak mengira masyarakat bisa mengkritisi kasusnya. Dia juga meminta agar masyarakat terus bersuara dan mengkritisi hal yang dinilai janggal dalam masalah hukum Indonesia. "Saya senang karena ternyata masyarakat Indonesia demikian kritis dengan hal ini, bisa dibayangkan kalau perbuatan dengan arogansi hukum seperti ini tidak diprotes, maka apakah kita masih punya harapan untuk penegakan hukum yang baik ke depan? Saya kira itu angan-angan. Kita harus menunjukkan bahwa arogansi hukum yang menghancurkan hukum, yang membuat wajah hukum sedemikian carut marut dan compang-camping haruslah dibenahi, haruslah diprotes dengan serius, yang lugas, karena kita berharap hal itu tidak dilakukan," tutur Novel. "Karena ini kepentingan bukan hanya kepentingan saya sebagai korban. Kalau hanya dengan saya sebagai korban bukankah saya sudah merasa tidak mau memikirkan itu lebih jauh, dalam hati saya karena mengganggu keinginan saya untuk berjuang dengan sungguh-sungguh.Bagaimana tidak mengganggu, kalau kemudian dalam keseharian seperti diolok-olok terus menerus, maka saya tidak mau masukan dalam hati, tapi itu cara saya untuk menghadapi tekanan-tekanan seperti itu. Tapi respons publik yang baik saya harap semakin ditinggalkan karena kita tidak boleh diam, tidak boleh kita memilih untuk tidak berbicara atau memaklumi, atau membiarkan hal itu apapun alasannya karena ini sangat penting," sambungnya.


Selain itu, Novel juga mengaku tidak berharap banyak dalam putusan terdakwa dua penyerangnya. Sebab, menurutnya ada upaya menghilangkan fakta dalam kasus ini.


"Bagaimana prediksi putusan, kalau melihat itu tentunya rangkaian saya katakan sebelumnya menggambarkan prosesnya sudah sedemikian bermasalah, sudah memotong dan memenggal bagian yang ingin disoroti saja, dan bahkan cenderung mengolok-olok saya dengan mengatakan ini luka ringan," ujar Novel.


Dia hanya berharap jika keduanya memang benar pelaku sebenarnya maka harapannya dihukum berat. Namun, jika kedua terdakwa bukan pelaku sebenarnya dia berharap hakim membebaskan kedua terdakwa dari hukuman pidana. "Oleh karena itu, secara harapan saya melihat bukan hanya ingin menghukum orang berat, tapi yang lebih penting adalah memproses dengan obyektif, kalau dia pelakunya layak diberikan hukum berat. Kalau bukan dia pelakunya haruslah dibebaskan, bukan sekedar untuk memenuhi hawa nafsu untuk menghukum atau balas, bukan itu tujuan penegakan hukum. Oleh karena itu, saya lebih tertarik untuk bicara proses bukan sekedar hasil, kalau bicara hasil 'oh karena diprotes orang banyak maka udah dihukum berat saja', kalau itu terjadi maka rusaklah hukum kita," pungkasnya.


Sumber: News.detik

PT Rifan Financindo

1 view0 comments

Recent Posts

See All

IHSG Dibuka di Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka pada level 7.349. Dikutip dari data RTI pada Kamis 22 Februari 2024 IHSG level...

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page