top of page
Search
  • Writer's pictureIT Yogya

Aset Investasi Membisu Di Hadapan Sentimen Pemakzulan Trump | PT Rifan


PT Rifan - Aset-aset investasi tampak nyaris tidak bergerak sepanjang perdagangan Kamis (19/12/2019) meskipun dibayangi oleh ketidakpastian dari ketegangan politik AS setelah pemakzulan Presiden AS Donald Trump oleh Dewan Perwakilan AS.


Baik aset berisiko maupun aset investasi aman seperti membisu dihadapkan oleh sentimen tersebut. Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (19/12/2019) hingga pukul 17.54 WIB, harga emas di pasar spot stabil di level US$1.474,06 per troy ounce, sedangkan emas kontrak Februari 2020 di bursa Comex stabil di level US$1.478,2 per troy ounce.


Aset safe haven lainnya, yen Jepang yang sering dianggap sebagai tempat yang aman karena status Jepang merupakan kreditor terbesar dunia juga bergerak melemah tipis 0,03 persen menjadi 109,58 yen per dolar AS.


Pasar mata uang pun tidak memberikan pergerakan yang signifikan terhadap sentimen tersebut. Di Asia, penguatan terbesar hanya mampu membukukan kenaikan sebesar 0,2 persen, yaitu won Korea Selatan dan mata uang lainnya tercatat nyaris tidak bergerak.


Selain itu, harga minyak jenis WTI kontrak Januari 2020 di bursa Nymex stabil di US$60,94 per barel, dan harga minyak jenis Brent kontrak Februari 2020 di bursa ICE stabil di level US$66,18 per barel.

Analis PT Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan bahwa tidak ada aset yang dominan penguatannya pada perdagangan kali ini di tengah sentimen pemakzulan Presiden AS Donald Trump. Pasalnya, hasil voting akan dibawa ke senat yang mayoritas anggotanya merupakan Partai Republika.



Pasar memprediksi proses pemakzulan tidak akan beranjak lebih jauh dari sidang senat, karena kemungkinan besar senat tidak mencopot jabatan presiden dari Donald Trump sehingga ketidakpastian tersebut pun tidak berdampak besar terhadap pasar.


Oleh karena itu, pelemahan dolar AS tidak setajam yang diekspektasikan pasar. Tercatat, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama hanya melemah 0,12 persen menjadi 97,28.


“Tidak ada yang dominan pergerakannya dari sentimen pemakzulan, pasar ekuitas beberapa negara yang menguat juga lebih dikarenakan perkembangan positif dari hubungan dagang AS dan China yang menuju penandatanganan kesepakatan dagang tahap pertama,” ujar Yudi saat dihubungi Bisnis, Kamis (19/12/2019).


Mata uang Garuda pun, yang berhasil ditutup menguat meski terbatas, dinilai juga lebih dipengaruhi oleh kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5 persen dan pemakzulan Donald Trump tidak menjadi katalis apapun bagi rupiah.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Kamis (19/12/2019) rupiah berada di level Rp13.985 per dolar AS, menguat tipis 0,021 persen.


Senada, Kepala Strategi Investasi dan Ekonom AMP Capital Investors Sydney Shane Oliver mengatakan bahwa sentimen keseluruhan saat ini mendukung ekuitas dan aset berisiko, tetapi kurang menguntungkan untuk aset safe haven seperti obligasi.


Hal itu dikarenakan ekspektasi pertumbuhan ekonomi global yang akan mulai meningkat tahun depan setelah bergejolak pada 2019.


“Data secara umum mendukung peningkatan kinerja ekonomi, investor dapat berharap untuk pertumbuhan yang lebih kuat tahun depan. Hal ini pun telah tercermin dari menguatnya pasar ekuitas di beberapa negara,” ujar Shane seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (19/12/2019).


Selain itu, rilis data terbaru yang menunjukkan perbaikan ekonomi di China, AS, dan Jerman juga dijadikan sebagai alasan pasar untuk lebih optimis terhadap pertumbuhan ekonomi global pada tahun depan.


Mengutip riset Asia Trade Point Futures, harga emas tampaknya masih akan sulit lepas dari area konsolidasi dalam beberapa perdagangan terakhir.


“Investor mulai berhati-hati masuk ke pasar emas seiring dengan meredanya kekhawatiran perang dagang setelah AS-China diperkirakan mewujudkan kesepakatan dagang tahap pertama pada awal pekan Januari 2020,” tulis Asia Trade Point Futures dalam publikasi risetnya, Kamis (19/12/2019).


Sumber: Market.bisnis

PT Rifan

2 views0 comments

Recent Posts

See All

IHSG Dibuka di Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka pada level 7.349. Dikutip dari data RTI pada Kamis 22 Februari 2024 IHSG level...

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page