PT Rifan Financindo - Australia dikabarkan akan menghilangkan potret Ratu Elizabeth II dari uang kertas AU$ 5 atau setara Rp 53 ribu (Kurs Rp 10.600) dan menggantinya dengan desain baru bergambar pribumi. Melalui desain barunya, pemerintah Canberra hendak menghormati dan melestarikan sejarah pribumi.
Dikansir dari CNBC, Kamis (02/02/2023), Reserve Bank of Australia menyampaikan dalam sebuah pernyataan, keputusan ini mengikuti hasil konsultasi dengan pemerintah federal, yang juga mendukung keputusan tersebut.
"Keputusan ini diambil setelah berkonsultasi dengan pemerintah federal, yang mendukung perubahan ini. Di sisi lain dari catatan tersebut akan terus menampilkan Parlemen Australia," bunyi pernyataan Reserve Bank of Australia.
Sementara itu, Bank Reseserve Australia mengatakan akan berkonsultasi dengan kelompok pribumi dalam merancang uang kertas AU$ 5 tersebut. Butuh beberapa tahun untuk merancang dan mencetak uang kertas baru. Sampai dengan saat itu, cetakan saat ini akan terus diterbitkan.
Perlu diketahui, kematian Ratu Elizabeth tahun 2022 lalu telah memicu kembali perdebatan di Australia tentang masa depannya sebagai monarki konstitusional. Pemilih secara sempit memilih untuk mempertahankan raja Inggris sebagai kepala negaranya dalam referendum 1999.
Advertisement
Raja Charles III, yang menjadi monarki Inggris setelah kematian ibunya, adalah kepala negara di Australia, Selandia Baru, dan 12 negara Persemakmuran lainnya di luar Inggris, meskipun perannya sebagian besar bersifat seremonial.
Australia pada September 2022 mengatakan gambar Raja Charles tidak secara otomatis menggantikan Ratu Elizabeth pada uang kertas AU$ 5, dan dia mungkin akan digantikan oleh tokoh Australia.
Sementara itu, pihak berwenang mengatakan keputusan untuk memasukkan gambar ratu pada uang kertas AU $ 5 adalah dikarenakan kepribadiannya yang bertentangan dengan statusnya sebagai raja.
Keputusan untuk memperbarui cetakan tersebut pun muncul saat pemerintah Partai Buruh kiri-tengah Australia mendorong diadakannya referendum, yang diperlukan untuk mengubah konstitusi, untuk mengakui masyarakat Pribumi dalam dokumen tersebut. Tidak hanya itu, buruh juga meminta pihaknya dilibatkan dalam konsultasi mengenai keputusan tersebut.
Sumber : Finance.detik
PT Rifan Financindo
Comments