top of page
Search
  • Writer's pictureIT Yogya

Begini Rasanya 'Ngegas' Mobil Sejauh 140 km di Tol Terpanjang RI | PT Rifan Financindo




PT Rifan Financindo - Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) merupakan salah satu bagian pembangunan Tol Trans Sumatera. Ruas tol Bakter sendiri membentang sepanjang 140,7 km, dan menjadi pemegang rekor ruas tol terpanjang di Indonesia.

detikFinance berkesempatan mencoba dan merasakan melewati tol baru ini. Sepanjang 140,7 km tol Bakter ini melewati beberapa daerah penting di Lampung, mulai dari Kalianda, Bandar Lampung, Natar, Metro, hingga Terbanggi Besar.

Pintu masuk tol Bakter ini tidak terlalu jauh dari pelabuhan Bakauheni, tidak butuh waktu lima menit keluar dari pelabuhan hanya butuh berkendara sekitar 5 atau 7 km sudah bisa ditemui gerbang tol Bakauheni Selatan yang mengawali perjalanan ruas tol terpanjang se-Indonesia ini.

Lintasan tol yang melintang panjang di tanah Sumatera itu pun sudah bisa terlihat dari jauh, bahkan saat kapal yang kami tumpangi masih akan merapat di dermaga Pelabuhan Bakauheni. Dari jauh lintasan tol yang berkelok-kelok bagaikan membelah bukit disamping kanan kirinya.

Gersang, merupakan kesan pertama yang kami dapatkan saat menggunakan tol ini. Iklim Sumatera yang memang panas ditambah tol yang lebar dan panjang memberikan kesan gersang bagi para pengemudi.

Meskipun gersang, penampakan di samping kanan kiri tol ini cukup indah dipandang, mulai dari pemandangan perbukitan yang berbaris dengan sangat apik, hijaunya hamparan sawah dan ladang masyarakat. Ada pula pemandangan jalan kelok Lintas Sumatera yang melintang di sebelah tol ini di sekitar Kilometer awal.

Uniknya lagi apabila berjalan pulang dari arah Terbanggi Besar menuju Pelabuhan Bakauheni, mata akan dimanjakan dengan pemandangan pelabuhan yang indah. Dengan biru laut yang diterpa sinar mentari, dan dipadu dengan kapal-kapal yang merapat ke dermaga ataupun yang berlayar melepas tanah Sumatera.

Kembali lagi ke perjalanan menelusuri Bakauheni-Terbanggi Besar, jalan yang dilalui di tol Bakter ini konstruksinya cukup mulus dan bagus. Tidak terlalu banyak gelombang yang terasa saat melintas disana.

Fasilitas yang ditawarkan tol Bakter ini pun lengkap mulai dari marka jalan, hingga light reflector di pinggir jalur. Penerangan Jalan Umum (PJU) pun tertata dengan rapih dan cahayanya pun terang.

Namun, PJU yang tertata hanya dipasang di dekat-dekat simpang dan pintu keluar tol saja. Apabila hari sudah malam, tol terasa cukup gelap dan pengguna pun harus ekstra waspada. Tapi jangan khawatir light reflector yang sudah lengkap terpasang di sisi kanan kiri jalan, bisa memandu para pengguna untuk tetap berjalan sesuai jalur.

Satu hal yang kurang dari ruas tol Bakter ini, hal tersebut adalah kenyataan bahwa belum selesainya konstruksi rest area sepanjang jalan tol tersebut. Meski begitu, Kepala Cabang Ruas Bakaheuni-Terbanggi Besar, Hanung Hanindito mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan rest area temporer di 3 titik sepanjang 140 km.

"Yang sudah kita siapkan sementara ini sudah ada 3 pasang, di KM33, KM87, dan KM116. Untuk sementara tetap ya kamar mandi, tempat ibadah, SPBU," ungkap Hanung saat ditemui di Pintu tol Bakauheni Selatan, Kamis (14/3/2019).

Menurut pantauan, memang benar rest area yang tersedia bentuknya sangat sederhana. Setidaknya kami temui tiga rest area sepanjang 140 km tol Bakter ini, bentuknya hanya berupa jejeran kontainer yang diisi dengan beberapa pedagang yang menjajakan makanan kecil maupun minuman, lalu ada toilet portable, dan kontainer yang diperuntukan untuk tempat ibadah.

Untuk sarana SPBU, kami baru bisa menemuinya di rest area KM87 dan KM116, di rest area KM33 belum dilengkapi dengan SPBU. SPBU disana berupa pompa modular yang menyediakan BBM jenis pertamax, pertamina dex, dan solar.

Karena belum adanya rest area, para pengguna jalan tol hanya bisa beristirahat di dalam mobil saja, setidaknya bisa berhenti sejenak untuk meregangkan badan ataupun mengambil waktu tidur yang kilat. Sambil beristirahat pengguna pun bisa membeli makanan ringan ataupun minuman dingin dari pada pedagang yang di rest area.

Kalau menurut penuturan Hanung, pihaknya berencana menyiapkan 6 pasang rest area sepanjang tol tersebut. Namun memang, pihaknya baru mendapatkan lokasi di 3 rest area yang sudah difungsionalkan secara temporer, sisanya ada yang masih menunggu pembebasan lahan.

"Total ada 6 pasang, kita menyebutnya jalur Ambon-Bandung yaitu ke KM besar dan KM kecil. Kita baru sediakan 3 yang temporer, selebihnya masih dalam tahap pembangunan, ada yg masih dalam tahapan pembebasan tanah," ungkap Hanung.

Secara keseluruhan tol ini memang sudah siap menampung arus kendaraan dari dan menuju Sumatera, apalagi tol ini didapuk sebagai pintu masuk rencana besar tol Trans Sumatera. Terlebih lagi tolnya masih gratis, bagaimana mau coba?


Sumber: News.detik

1 view0 comments

Recent Posts

See All

IHSG Dibuka di Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka pada level 7.349. Dikutip dari data RTI pada Kamis 22 Februari 2024 IHSG level...

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page