PT Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara soal isu kebijakan pembukaan kembali kode broker pada perdagangan saham. Sebelumnya, sejak 2021 BEI menerapkan kebijakan penurunan kode broker pada saat perdagangan saham.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan saat ini pihaknya sedang mengkaji kebijakan kode broker. Opsi pembukaan kembali kode broker pun muncul dalam kajian tersebut.
"Kami sedang melakukan survey ke anggota bursa. Hal ini bagian dari post implementation review penutupan kode broker dan kode domisili," kata Irvan kepada wartawan, ditulis Kamis (16/11/2023).
Irvan bilang meski kode broker sedang dikaji untuk dibuka kembali, belum tentu penerapannya dilakukan per tahun ini. Pasalnya, pihaknya perlu melakukan peninjauan secara menyeluruh untuk kebijakan yang satu ini.
"Yang pasti nggak tahun ini (penerapannya). Maksudnya setiap program kerja di bursa kami harus melakukan review atas implementasinya secara menyeluruh," sebut Irvan.
Diketahui, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan penutupan kode broker sejak Senin 6 Desember 2021 silam. Langkah tersebut diambil sejalan dengan praktik atau best practice yang terjadi di global.
Kebijakan ini juga diambil untuk mencegah praktik herding behavior dan front running. Herding behavior yakni menggiring pasar ke saham-saham tertentu alias 'ikut-ikutan' dan front running atau 'curi start'. Kemudian, untuk melindungi investor dari tekanan aksi jual investor asing.
Penutupan kode broker ini juga ditujukan untuk meningkatkan kewajaran harga. Pada ujungnya, mendorong investor untuk melakukan analisa ketika melakukan transaksi saham.
Comments