top of page
Search
  • Writer's pictureIT Yogya

Berkunjung ke Pasar di Atas Awan Magelang, Pasar Tradisi Lembah Merapi Gunung Gono | PT Rifan




PT Rifan Financindo - Jika anda sedang berjalan-jalan di Kabupaten Magelang, tidak ada salahnya untuk dapat berkunjung ke Pasar Tradisi Lembah Merapi di Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.


Pasar yang berada di puncak bukit Gunung Gono ini menawarkan nuansa wisata yang berbeda dengan memadukan wisata kuliner dan wisata alam.


Sesaat memasuki Pasar Tradisi Lembah Merapi, pengunjung disambut hawa sejuk pegunungan.


Lokasi pasar berada di atas bukit Gunung Gono dengan pemandangan Gunung Merapi dan Merbabu di hadapannya.


Suasana di sana begitu asri, rumpun bambu dan rimbun pepohonan merindangi segenap penjuru pasar yang terletak di jantung desa yang terhimpit di lahan persawahan yang hijau membentang.


Seperti kembali kepada masa lalu saat masuk ke dalam pasar ini. Para pedagang menyambut para pengunjung dengan sapa ramah dan selamat datang dengan berbahasa jawa.


Di pasar ini, mata uang rupiah terkesan tak laku. Mereka menggunakan mata uang khusus yang dinamakan 'Dhono. Dhono ini setara dengan Rp 2ribu yang dapat dibelanjakan makanan yang ditawarkan di sini.


Beragam kuliner jadul dijual di pasar ini, mulai dari makanan tradisional seperti Clorot, Sengkulun, Kluban, Buntil, Sego Jagung, sampai berbagai macam olahan ketela Gethuk dan kawan-kawannya.


Minuman tradisional juga ada di sini. Ada wedang uwuh, wedang jahe, dawet ayu dan penganan jadul.


Dekorasi pasar pun kental nuansa tradisional. Lapak pedagang menggunakan 'amben', sejenis meja berbentuk persegi panjang yang terbuat dari bilahan bambu yang ditatah dan direntangkan.


Piringnya menggunakan anyaman bambu dengan alas daun pisang, batok kelapa yang sudah dibelah. Wadah minumnya menggunakan kendi, dan cangkir dari gerabah.


Para penjualnya pun berdandan ala-ala masyarakat jawa jaman jadul. Pria memakai blangkon di kepala, dan pakaian tradisional seperti peranakan.


Penjual yang wanita mengenakan batik dan sanggul di kepala. Para pedagang akan menyambut ramah pengunjung, Masyarakat dapat membeli makanan menggunakan uang 'Dhono' dan duduk menikmatinya di bangku-bangku bambu atau tethekan di dalam pasar.


Wintoro, Kepala Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, menuturkan, pasar ini pertama kali dibikin dari gagasan dari warga yang ingin menghidupkan kembali pasar-pasar tradisi yang sudah ada sejak jaman dahulu kala di kawasan Lembah Merapi.


Di sana, masyarakat dapat menjual hasil bumi, makanan siap saji, bahkan hasil pertanian masyarakat.


"Konsep awal ini tidak keluar dari konsep jaman dulu warga lembah merapi. Pasar-pasar ini adalah ide masyarakat melalui pemerintah desa, kita hidupkan kembali. Di sini, kita jual masakan jaman dulu, hasil bumi, masakan siap saji, sayur mayur, kemudian hasil pertanian Konsep ini kita sajikan di pasar tradisi. Ini pertama kali diadakan, akan dilaksanakan setiap hari minggu," ujarnya.


Sumnber: jogja.tribunnews

PT Rifan Financindo



1 view0 comments

Recent Posts

See All

IHSG Dibuka di Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka pada level 7.349. Dikutip dari data RTI pada Kamis 22 Februari 2024 IHSG level...

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page