Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi November sebesar 0,38% secara bulanan (month to month/mtm). Sedangkan besaran inflasi secara tahunan (year on year/yoy) 2,86%.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud menjelaskan tingkat inflasi November 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu.
"Adapun kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar pada November 2023 adalah makanan minuman dan tembakau yaitu sebesar 1,23% dengan andil inflasi 0,32%," terangnya dalam konferensi pers, Jumat (1/12/2023).
Sementara itu komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi November adalah cabai merah dengan andil inflasi 0,16%. Lalu selanjutnya ada cabai rawit dengan andil inflasi 0,08%, bawang merah dengan andil inflasi 0,03%, beras dengan andil inflasi 0,02% dan gula pasir serta telur ayam ras dengan andil inflasi masing-masing 0,01%.
"Selain itu terdapat komoditas di luar makanan minuman dan tembakau yang memberikan andil cukup signifikan terhadap inflasi secara MTM, di antaranya tarif angkutan udara dengan andil inflasi 0,04%, emas perhiasan dengan andil inflasi 0,03%, tarif air minum dengan andil inflasi 0,01%," tambahnya.
Edy juga menambahkan bahwa terdapat komoditas yang juga memberikan dorongan deflasi yaitu bensin dengan adil deflasi sebesar 0,04%, ikan segar dan daging ayam ras dengan andil deflasi masing-masing 0,01%.
Sumber : Finance.detik
コメント