top of page
Search
  • Writer's pictureIT Yogya

Inovatif, Guru Honorer di Natuna Kenalkan Sejarah-Budaya Lewat Podcast

Perkembangan teknologi turut mendorong lahirnya inovasi baru, termasuk dalam melestarikan sejarah dan budaya setempat. Hal inilah yang dilakukan salah seorang guru di Natuna, Kepulauan Riau bernama Nurizam. Alih-alih menggunakan buku atau materi ajar, ia justru memanfaatkan podcast untuk berbagi cerita soal sejarah dan budaya di Natuna.

Nurizam merupakan seorang guru honorer SMK 1 Bunguran Timur Laut dan guru bantu di SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) Natuna. Di samping mengajar, wanita yang kerap dipanggil Kak Ijam ini juga tertarik dengan dunia podcast.


Ketertarikan Ijam awalnya muncul sejak mengikuti Pelatihan Siniar Digital yang digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Natuna bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo pada September 2023. Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap gerakan nasional literasi digital dan membantu mengembangkan talenta digital di wilayah 3T, termasuk Natuna.


"Jadi awalnya Kominfo itu memberikan suatu announcement kalau ada pelatihan podcast. Jadi saya itu bergabung sebagai komunitas dari Podcaster Natuna, yang bergerak di bidang budaya, sejarah, dan sastra," ujar Ijam kepada detikcom beberapa waktu lalu.


Ijam mengaku mendapat banyak ilmu dan pengalaman selama Pelatihan Siniar Digital berlangsung, termasuk belajar cara membuat podcast. Mulai dari membuat naskah, melatih intonasi, hingga cara mengunggah hasil podcast di aplikasi Bakti Podcast.


"Setelah Pelatihan Siniar, kami diberi bimbingan juga melalui grup WhatsApp, dan Zoom. Untuk podcast pertama, saya membuat podcast dengan berdialog bareng teman, tapi sekarang saya lebih sering membuat podcast monolog," paparnya.


Dalam membuat podcast, Ijam memilih berfokus untuk mengenalkan sejarah dan budaya di Natuna. Pasalnya, saat ini generasi muda lebih banyak memanfaatkan teknologi hanya sebatas menggunakan media sosial saja.


"Jadi di Siniar kami dibagi beberapa kelompok dan kelompok kami membuat suatu tema tentang sejarah dan budaya natuna, jadi memang memperkenalkan sejarah dan budaya ke masyarakat melalui podcast," jelasnya.



Nurizam, guru honorer SMK 1 Bunguran Timur Laut dan guru bantu di SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) Natuna. Foto: dok. Christopher Radyaputra/detikcom

Berbeda dengan podcast-podcast pada umumnya, Ijam kerap membawakannya dengan budaya Melayu. Salah satunya dengan menyelipkan pantun di setiap podcast. Pada podcast berjudul 'Hikayat Demang Megat dan Engku Fatimah' misalnya, sebelum mulai bercerita soal sejarah Natuna, ia melantunkan beberapa pantun yang berkaitan dengan Natuna.


"Di taman banyak bunga yang layu, kalau berjalan harus dituntun. Jangan sebut awak orang Melayu, kalau awak tak bisa berpantun," ucapnya


"Sungguh indah Pulau Senua, tempat orang memancing ikan tuna. Inilah dia Podcast Kompas Benua, podcast yang membahas sejarah dan budaya Natuna," imbuhnya.



Nurizam, guru honorer SMK 1 Bunguran Timur Laut dan guru bantu di SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) Natuna. Foto: dok. Christopher Radyaputra/detikcom

Hingga saat ini, Ijam masih sering membuat podcast. Bahkan, beberapa kali ia membuat podcast hanya dengan menggunakan smartphone, mengingat akses internet di Ranai sudah semakin memadai.


"Untuk akses internet karena saya di Ranai Kota itu akses internetnya sangat bagus, tapi beberapa akses internet di pulau-pulau lain mungkin agak kurang. Jadi untuk proses kirim podcast agak lama, jadi harus ke kota," paparnya.


Lewat podcast-nya, Ijam berharap generasi muda dapat semakin tertarik dengan podcast agar bisa semakin mengenal sejarah dan budaya Natuna lebih luas lagi.


"Harapan ke depannya dengan adanya Pelatihan Siniar dan Podcast Bakti, anak-anak muda di sini tidak hanya mengenal media sosial saja, tapi mengerti tentang podcast. Dengan begitu, mereka lebih leluasa mengenal Natuna secara luas," ungkapnya.


Seperti diketahui, hadirnya akses internet yang memadai di Natuna juga tak lepas dari kehadiran Proyek Palapa Ring yang dibangun pemerintah melalui Bakti Kominfo. Lancarnya akses internet memberikan dampak positif bagi aktivitas masyarakat di dunia digital.


Adapun Natuna berada pada Proyek 2 Palapa Ring Paket Barat yang dibangun dengan jaringan Passive Fiber Optik standar ITU G654B sepanjang 2.124 Km dan dihubungkan dengan Perangkat Transmisi DWDM. Kehadiran Palapa Ring Barat yang mulai beroperasi pada 2 Maret 2018 turut mendorong operator telekomunikasi berbasis bisnis untuk mengembangkan jaringan pita lebar di area 3T.


detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!


Sumber : detik

0 views0 comments

Recent Posts

See All

IHSG Dibuka di Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka pada level 7.349. Dikutip dari data RTI pada Kamis 22 Februari 2024 IHSG level...

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page