top of page
Search
  • Writer's pictureIT Yogya

Jababeka Ingin Terus Bantu Tingkatkan Investasi di Jawa Barat | PT Rifan Financindo



PT Rifan Financindo - Pada Triwulan II, provinsi Jawa Barat mencatat terjadi pertumbuhan ekonomi yang melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Penyebabnya, karena ada 25 kawasan industri di Jawa Barat yang terpusat di Cikarang-Bekasi. Salah satu kawasan industri yang menjadi barometer nasional adalah Kawasan Industri Jababeka yang telah berdiri dari tahun 1989 dan kini sudah dihuni sekitar 2.000 perusahaan.

Namun Jababeka tidak berpuas diri atas kondisi saat ini. Jababeka terus mendorong terjadinya peningkatan investasi di Jawa Barat lewat sinergi antara ABG, yaitu Akademisi, Businessman dan Goverment karena melihat potensi untuk peningkatan investasi di Jawa Barat masih sangat besar. Hal ini disampaikan oleh GM Marketing PT. Jababeka TBK , Rudy Subrata saat pembukaan acara "Recent Economic Development & Information West Java Invesment Summit"

"Jika kita semua kompak di antara ABG (Akademisi, Businessman dan Government), maka kita akan sukses dan bisnis terus berkembang. Jababeka akan terus mendorong ABG untuk selalu bersinergi dan berkolaborasi. Tim Jababeka terus aktif ke BKPM, Bank Indonesia, Pemprov, Kadin dan HIPMI Jabar," ujar Rudy Subrata.

"Karena kalau dilihat dari peta perekonomian, Jabar salah satu yang paling penting di Indonesia," tambah dirinya.

Rudy menambahkan bahwa ia optimis Jababeka bisa mendorong peningkatan investasi di Jawa Barat. Itu karena pemerintah Jawa Barat juga ikut proaktif dan hal itu bisa dilihat dari banyak proyek berjalan di Jawa Barat.

"Dengan adanya gebrakan dari pemerintah provinsi Jawa Barat dengan proyek-proyek yang sudah berjalan. Kami dari kawasan industri tetap mendorong adanya investasi dan juga ekspansi agar terus berkembang," ujar Rudy.

Sementara itu, Rusyana dari DPMPTSP Jawa Barat menyebutkan Jawa Barat memiliki infrastruktur yang bagus khususnya jalan tol, sehingga mayoritas kawasan industri berada di Jawa Barat.

"Pemerintah pusat dan provinsi terus membangun infrastruktur jalan tol, rel kereta api, speed train, bandara, pelabuhan, dan mendorong kawasan ekonomi khusus tematik," kata Deni.

Bahkan dalam waktu dekat, sebagai upaya pemerintah provinsi dalam menarik investor, provinsi Jawa Barat akan menghelat West Java Invesment Summit 2019. Ini menjadi kesempatan pengusaha yang ada di Jababeka untuk bisa mempromosikan produk-produknya, dan menjalin kerja sama dengan investor asing.

Menurut Rudy, kegiatan ini akan mengakomodir kalangan pengusaha yang ada di Jababeka yang ingin bisa mengetahui kondisi ekonomi tahun 2019 khususnya di Jawa Barat.

Kawasan Industri Jababeka itu sendiri mempunyai lahan yang representatif untuk berbagai industri dan didukung dengan infrastruktur yang sangat lengkap. Kawasan Industri Jababeka merupakan satu-satunya kawasan industri yang memiliki 4 akses tol, pelabuhan darat Cikarang Dry Port yang melayani ekspor impor menggunakan kereta api untuk dikirim langsung ke Pelabuhan Tanjung Priok dan Surabaya.

Selain itu, Jababeka dilengkapi dengan 2 power supply, dan sudah menerapkan industry 4.0 melalui aplikasi JSmart. Bahkan dari PT. Jababeka Infrastruktur memiliki layanan one stop service yakni Jfast yang mempermudah dalam memulai investasi.

"Ini adalah salah satu fasilitas dari kami untuk selalu membuat Kawasan Industri Jababeka tetap menjadi leader dari industrial estate. Memang kondisi ekonomi global kurang membaik dengan adanya perang dagang China-AS, namun ini bisa menjadi opportunity apa yang bisa diambil dari trade war tersebut," terang Rudy.




(Foto: dok. Jababeka)

Dalam kesempatan yang sama, Darjana Asisten Direktur Bank Indonesia Jabar menyampaikan kondisi ekonomi makro dan mikro saat ini. Menurutnya, karena sorotan utama Bank Indonesia dilihat dari sisi makro, sementara pengusaha melihat dari sisi mikro untuk bisa mengetahui kondisi real ekonomi.

Darjana menerangkan, ekonomi global memang kurang menggembirakan, namun di Jawa Barat prospek pasar tradisional mengalami pertumbuhan. Bahkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat pada triwulan dua tumbuh 5,68 lebih tinggi dari nasional yang 43%-nya berasal dari industri pengolahan.

Setidaknya ada 8 hal yang mempengaruhi kondisi pertumbuhan ekonomi, yaitu prospek ekonomi global, kondisi Jawa Barat, industri manufaktur, inflasi, perbankan, kesejahteraan prospek ekonomi Jawa Barat dan event West Java Invesment Summit 2019.



Sumber: News.Detik

PT Rifan Financindo

2 views0 comments

Recent Posts

See All

IHSG Dibuka di Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka pada level 7.349. Dikutip dari data RTI pada Kamis 22 Februari 2024 IHSG level...

コメント


Post: Blog2_Post
bottom of page