top of page
Search
  • Writer's pictureIT Yogya

Kebiasaan Simpel Kamu Bisa Kurangi Jumlah Plastik di Bumi Lho! | PT Rifan Financindo



PT Rifan Financindo - Masalah sampah plastik di Indonesia sudah masuk ke dalam level yang mengerikan. Data World Economic Forum 2016 menyebut ada lebih dari 150 juta ton plastik ada di samudera planet bumi. Bahkan setiap tahunnya ada 8 juta ton plastik yang mengalir ke laut.

Fakta ini tidak bisa terlepas dari sifat konsumtif yang dimiliki oleh manusia. Segala kemasan plastik sekali pakai yang serba praktis jika tidak dikelola dengan baik, tentunya akan menimbulkan permasalahan yang pelik, yang juga buruk bagi bumi kita. Tentunya, kita tidak ingin hal ini terus-terusan memburuk.

Manusia memang tidak bisa serta merta menghentikan laju sampah yang ada di bumi. Namun, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali bukan? Andil dan kesadaran untuk memperbaiki keadaan ini tentu masih bisa dilakukan. Salah satu caranya adalah bijak dan memahami bagaimana mengelola sampah yang baik dan benar. Cara tersebut selain akan mempermudah proses daur ulang sampah, juga bisa meningkatkan kebersihan lingkungan lho.

Selain itu, ada juga cara lain, yakni dengan menggunakan materi alternatif atau kemasan tahan lama yang bisa diisi ulang atau refill station. Skema refill station seperti itu memang banyak didengungkan oleh berbagai pihak. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya sudah pasti butuh perencanaan yang sangat matang dan uji coba berulang kali dalam jumlah besar.

Sebagai perusahaan yang bergerak di industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG), Unilever juga ikut andil dalam mengatasi permasalahan sampah plastik dari hulu sampai ke hilir. Salah satunya adalah menginisiasi 84 tempat sampah khusus untuk sampah kemasan fleksibel/multi layer seperti sachet dan pouch (77 di Jawa Timur dekat dengan pabrik CreaSolv® dan 7 lagi di luar Jawa) untuk memastikan terlaksananya ekonomi sirkular.

Dari sisi produksi, Unilever juga sudah mulai mengalihkan beberapa kemasannya menjadi lebih ramah lingkungan. Sementara pemerintah juga telah beberapa kali menerapkan uji coba kantong plastik berbayar di berbagai pusat perbelanjaan meski masih menuai beragam kontroversi.

Seluruh upaya yang dilakukan oleh para stakeholder ini tentu tidak akan berjalan dan menghasilkan apa-apa jika para konsumen alias masyarakat tidak mau ikut ambil bagian. Bukan hanya membuang sampah pada tempatnya saja, tetapi juga bisa dengan memilah sampah organik, anorganik dan sampah yang mengandung bahan kimia berbahaya dan beracun (B3). Sebagai konsumen yang cerdas, tentunya masyarakat harus segera sadar untuk segera mengurangi penggunaan plastik mulai hari ini. Tidak perlu langsung sekaligus tapi jika tidak dimulai sekarang, kapan lagi?


Sumber: News.detik

PT Rifan Financindo

1 view0 comments

Recent Posts

See All

IHSG Dibuka di Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka pada level 7.349. Dikutip dari data RTI pada Kamis 22 Februari 2024 IHSG level...

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page