Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Kepala BNN RI Petrus Reinhard Golose melanjutkan agenda kunjungan kerja dengan menemui Kepolisian Kolombia (25/9). Pertemuan ini menjadi bentuk implementasi nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh BNN RI dan Kepolisian Kolombia pada tahun 2016 silam.
Kunjungan ini diterima oleh Vice Director General Kepolisian Kolombia Brigadier General Tito Yesid Castellanos Tuay yang didampingi oleh Director for Anti-Narcotics, Brigadier General Nicloas Zapata, dan Head of Cooperation and International Relations Maria Niyelena Hoyos Medina.
"Pada pertemuan ini dilakukan pertukaran strategi penanganan narkotika di negara-negara masing-masing-masing. Kolombia merupakan negara penghasil ganja terbesar kedua di dunia," tulis BNN dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (26/9/2023).
Vice Director General Kepolisian Kolombia menyampaikan sejumlah narkotika yang banyak beredar di Kolombia di antaranya, yaitu kokain, ganja, dan heroin. Berbeda dengan Kolombia, peredaran gelap kokain di Indonesia terbilang sedikit.
Kendati begitu, Petrus mengatakan pihaknya tetap mewaspadai hal tersebut karena hal ini sebagaimana tujuan utama kunjungan kerja ke Kolombia, yaitu untuk mencegah masuknya kokain ke Indonesia.
Di akhir pertemuan, Kepolisian Kolombia menawarkan pelatihan di bidang pemberantasan kepada BNN RI baik berupa kursus tatap muka maupun kursus yang dilakukan secara daring. Pihak Kepolisian Kolombia juga mendorong adanya peningkatan kerja sama sesuai dengan kerangka nota kesepahaman yang telah disepakati keduanya.
Turut mendampingi Kepala BNN RI di antaranya adalah Direktur Intelijen BNN RI Ruddi Setiawan dan anggota Kelompok Ahli BNN RI Amir Hamzah.
Comments