PT Rifan Financindo - Kecamatan Candimulyo tersohor karena durian enaknya. Ternyata di Kabupaten Magelang juga ada sentra durian yang ditemukan di wilayah Kecamatan Salaman dengan durian deprok yang khas.
Durian deprok ini, merupakan salah satu varietas durian lokal di wilayah Kecamatan Salaman, tepatnya Dusun Saren, Desa Purwosari. Namanya durian deprok, bukan berarti pohonya pendek.
"Rasanya manis pahit, legit dan lebih banyak pahitnya. Saya lebih suka durian seperti ini," kata Anggit Pamungkas kepada detikcom saat membeli durian di Dusun Saren, Desa Purwosari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Rabu (20/2/2019).
Ia bersama sejumlah temannya sengaja datang dari Kota Magelang yang harus menempuh perjalanan sekitar 30 menit hanya untuk mendapatkan durian tersebut. Baginya, sekalipun menempuh perjalanan sekitar 30 menit, namun saat sampai lokasi rasanya terpuaskan dengan durian tersebut.
"Sekalipun lelah dalam perjalanan, tetapi rasa itu terobati dengan rasa durian ini. Karakter dagingnya tebal, lunak dan bijinya kecil. Durian yang saya makan ini cukup untuk dua orang," ujarnya.
Ia pun mengakui, mengetahui lokasi penjualan durian yang berada di perkampungan tersebut dari beberapa orang yang memberitahunya.
"Saya tahu lokasi ini karena getok tular dari mulut ke mulut," tutur Anggit.
Penjual durian lokal, Sarofil Imam (36) mengatakan, durian yang dijual semua jenis lokal. Adapun jenis durian yang dijual meliputi durian mentega, susu dan durian deprok. Varietas inipun memiliki keunggulan masing-masing. Harga pun bervariasi mulai dari Rp20.000 hingga Rp80.000.
"Kelebihan durian mentega warna kuning, daging tebal dan rasanya agak pahit. Ini warna kulitnya kecokelatan," kata Imam.
"Durian susu warna kulit hijau, dalam putih, daging lembut, manis dan tidak ada pahit," ujarnya.
Sedangkan untuk durian deprok, warna kulitnya hijau, buahnya kuning, tebal dan pahit. "Durian deprok kulit warna hijau, dalam kuning, tebal dan pahit," kata dia.
Diakui Imam, untuk setiap harinya rata-rata 200-250 buah dibeli para pembeli langsung. Para pembeli mengetahui lewat informasi dari mulut ke mulut.
"Sehari rata-rata 200-250 buah terjual. Para pembeli datang dari Jogja, Magelang maupun daerah lainnya. Untuk Semarang, Solo atau kota lainnya diambil pedagang," katanya.
Ia yang sebelumnya berjualan di wilayah Kota Magelang maupun Kota Salaman, namun semenjak 3 tahun lalu berjualan di rumahnya. Setiap harinya konsumen atau pembeli berdatangan di rumahnya, terkadang datang rombongan.
"Sejak 3 tahun lalu, saya jualan di rumah ini. Para pelanggan datang ke sini," kata dia.
Selain menjual durian, ia juga menjual bibit durian bawor, musang king dan duri hitam. Untuk harga bibit dengan ketinggian 1 meter dijual Rp100.000.
Sumber: food.detik
PT Rifan Financindo
Comments