top of page
Search
  • Writer's pictureIT Yogya

Magang Jadi Petani di Jepang, Mahasiswi Indonesia Ini Dapat Rp 1,3 Juta/Hari | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - Ikut program magang ke Jepang, mahasiswi asal Indonesia ini berkesempatan merasakan kegiatan para petani di sana. Per harinya mereka mendapat bayaran hingga Rp 1,3 juta!


Kegiatan saat kuliah biasanya sengaja dirancang untuk membangun kemampuan dan menyiapkan mahasiswa untuk terjun ke dunia profesional nantinya. Mulai dari praktikum hingga kegiatan magang untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa didikannya.


Termasuk beberapa kegiatan bagi jurusan tertentu yang melibatkan mahasiswa harus turun ke lahan pertanian hingga proses pengolahan makanan. Tidak jarang juga beberapa kampus yang mengadakan program magang tersebut hingga ke luar negeri.


Salah satunya adalah sebuah perguruan tinggi negeri di Kota Bogor yang bekerja sama dengan perusahaan jamur di Jepang. Salah satu mahasiswi yang bergabung dalam program tersebut membagikan keseruannya saat magang di Jepang.


Manfaatkan masa magang di perusahaan jamur di Jepang, mahasiswa ini jalani kerja paruh waktu menjadi petani Jepang. Dirinya mendapat upah Rp1,3 juta/hari. Foto: TikTok/heyedle

Mengutip TikTok @heyedle (31/1), mahasiwi bernama Putrie Khairunnisa membagikan kegiatannya saat menjalani program magang di sebuah perusahaan jamur di Jepang. Bersama tiga orang teman lainnya, dirinya terlihat begitu serius saat mengikuti seluruh tahapan yang dilakukan.


"Aku magang di perusahaan jamur, program dari kampus negeri di Bogor, di sana belajar tentang jamur dari hulu sampai hilir. Terus kerjanya ada pembibitan, panen produksi (cara pemotongan jamur dan packaging sampai quality control," kata Putrie kepada detikcom (1/2).


Ternyata bukan hanya proses pertanian jamurnya saja, Putrie dan kawan-kawan juga belajar banyak mengenai teknologi pertanian di Jepang. Salah satu yang sempat mereka temui adalah teknologi pertanian untuk padi yang alatnya sudah begitu canggih.


Menurut Putrie kegiatan part-time menjadi petani yang dilakukannya juga tidak begitu melelahkan. Putrie hanya perlu memasukkan tanah dan bibit ke dalam plastik dan pekerjaannya pun dibantu dengan alat yang canggih.


Dapat kesempatan untuk melihat mesin pertanian di Jepang yang begitu canggih, Putrie dan kawan-kawan bahkan diliput oleh media cetak setempat. Foto: TikTok/heyedle

Bekerja selama 8 jam per hari, Putrie dan ketiga temannya dibayar 10.000 yen atau setara dengan Rp 1,3 juta. Pendapatannya ini hanyalah sebagian hasil dari waktu kosongnya saat magang di perusahaan jamur.


Hasil pendapatan yang Putrie kantongi hanya dari program magangnya saja per bulannya bisa mencapai 210.000 yen atau setara dengan Rp 26 juta. Pendapatan ini belum ditambah dengan penghasilan part-timenya dan biaya-biaya yang harus dibayarkan perbulannya.


Unggahan kegiatan Putrie saat magang di Jepang ternyata memancing semangat netizen yang lain. Dilihat lebih dari 2 juta kali dan banyak netizen yang begitu tertarik untuk mencoba hal seperti yang dilakukan oleh Putrie.


"The real magang sesungguhnya nggak sih yang begini tuh," tulis akun @hembusankentut.


"Asli pengen banget magang di sana. Pertaniannya pasti maju kan. Sayang aku nggak bisa bahasa Jepang," tulis akun @user227011381.


Sumber : market.bisnis

PT Rifan Financindo

0 views0 comments

Recent Posts

See All

IHSG Dibuka di Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka pada level 7.349. Dikutip dari data RTI pada Kamis 22 Februari 2024 IHSG level...

Comentarios


Post: Blog2_Post
bottom of page