PT Rifan Financindo - Jakarta - Tak sedikit pengidap mata minus yang melepas kacamatanya setiap saat. Entah karena malas, merasa kurang nyaman dengan kacamatanya, atau terlihat tidak cocok. Lantas, apakah kebiasaan ini bisa memperburuk kondisi kesehatan mata minus?
Dokter spesialis mata dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), dr Yeni Lestari, SpM(K), membenarkan hal tersebut. Menurutnya, mata yang terus menerus berakomodasi untuk melihat suatu objek, disebutkan sebagai salah satu faktor risiko progresivitas dari myopia atau mata minus.
"Ada benarnya juga, terutama pada minusnya diidap oleh anak-anak. Karena jika mata terus berakomodasi, ini disebutkan sebagai salah satu faktor risiko untuk progresivitas dari myopia atau minus," tuturnya pada saat konferensi pers Hari Penglihatan Sedunia, Selasa (4/10/2022).
Selain tidak memakai kacamata, sejumlah hal seperti genetik, lifestyle, paparan sinar matahari, hingga aktivitas ruangan juga termasuk faktor risiko progresivitas myopia atau mata minus.
"Walaupun progresivitas dari mata minus ini bukan hanya satu faktor saja, jadi multifaktorial. Misalnya genetik, lifestyle, kegiatan dekat yang dilakukan terus-menerus seperti membaca, melihat gadget secara terus-menerus, terus outdoor activity, paparan sinar matahari, itu juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan progresivitas myopia atau mata minus," lanjutnya lagi.
Sumber : news.detik
PT Rifan Financindo
Comments