PT Rifan Financindo - Akibat dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyebabkan kabut asap yang melanda beberapa wilayah Indonesia, terutama di Kalimantan dan Sumatera. Kabut asap itu menimbulkan sesak napas masyarakat yang terpapar.
Umumnya kabut asap menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Bisakah kabut asap memicu kanker? Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr Feni Fitriani Taufik, SpP(K) mengatakan mungkin bisa terjadi.
"Kanker efek yang akan muncul berpuluh-puluh tahun kemudian. Kalau bisa atau nggak, ya mungkin. Kemungkinan di penelitian sih ada tapi dalam jumlah kecil," ujarnya kepada detikcom, Senin (16/9/2019).
Kabut asap mungkin memicu kanker namun dalam jangka waktu yang cukup lama. dr Feni justru lebih mengkhawatirkan dampak jangka pendek dari kabut asap yang mengancam paru-paru.
dr Feni menegaskan, dampak yang lebih parah bisa terjadi pada orang yang sebelumnya sudah memiliki masalah pada saluran pernapasan, seperti asma. Kabut asap dapat memicu kekambuhan yang lebih parah dibandingkan sebelumnya.
"Orang-orang dengan penyakit jantung juga (rentan), karena butuh oksigen lebih kan," imbuhnya.
Sumber: health.detik
PT Rifan Financindo
Comments