top of page
Search
  • Writer's pictureIT Yogya

Penjual Tahu Aci Khas Tegal Tetap Bertahan di Tengah Pandemi | PT Rifan Financindo


PT Rifan Financindo - Tahu aci adalah makanan khas Tegal, Jawa Tengah, yang banyak dicari saat bulan puasa. Namun saat ini Kota Tegal tengah melaksanakan PSBB, sehingga pedagang tahu aci pun terkena dampaknya. Salah satu takjil yang banyak digemari warga Tegal adalah tahu aci. Hampir setiap menjelang buka, pedagang tahu aci ini banyak didatangi warga. Pedagang pun harus menambah jumlah produksinya untuk memenuhi permintaan pelanggan. Harapan pedagang mendapat keuntungan banyak saat bulan puasa ini meleset. Pada ramadhan ini, kondisinya jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Puasa tahun ini berlangsung di tengah pandemi COVID-19 dan Pemkot Tegal memberlakukan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB.



tahu aci tegal Foto: Imam Suripto
tahu aci tegal Foto: Imam Suripto

Aktifitas warga dibatasi, akses jalan pun sebagian besar ditutup. Bagi pedagang tahu aci, kondisi ini menyebabkan omzet penjualan turun drastis. Penjualan tahu pada puasa ini hanya 30 persen dibanding ramadhan tahun lalu sebelum ada PSBB. Untuk bertahan di tengah pandemi, pedagang tahu ini harus mengurangi jumlah produksi. Slamet Fauzi (71), seorang penjual tahu mengaku, biasanya saat bulan puasa bisa menjual tahu antara 1000 sampai 1250 buah. Namun puasa kali ini hanya 400 sampai 500 buah.

tahu aci tegal Foto: Imam Suripto




"Sebelum ditutup itu, dulu setiap puasa omzetnya bisa 1000 sampai 1250 buah. Kalau sekarang hanya laku 400 sampai 500 buah. Sekarang jalanya juga sudah sepi, tidak seperti dulu masih bebas," ujar Fauzi, Rabu (13/5/2020) sore. Pedagang mengurangi jumlah produksinya karena takut tidak laku. Mereka tetap berjualan meski hanya sedikit. Bagi pedagang tahu, yang penting ada pemasukkan untuk kebutuhan keluarga dan bisa melayani pelanggan yang dekat dekat. "Kasihan juga kalau tidak buka. Para tetangga soalnya masih ada yang membeli tahu untuk buka puasa," sambung Slamet Fauzi. Tahu aci ini terbuat dari tahu kuning segi empat. Sebelum digoreng, tahu dipotong diagonal menjadi segitiga. Kemudian tahu diberi topping berupa adonan aci atau tepung kanji yang sudah dibumbui bawang putih dan cacahan daun kucai. Tidak hanya warga Tegal dan sekitarnya yang menyukai makanan ini, para pelancong pun banyak yang sengaja mampir dan membeli tahu ini sebagai oleh oleh. Akan tetapi, pembatasan aktifitas masyarakat dengan cara menutup akses jalan telah menyebabkan turunnya jumlah pembeli, termasuk pelancong yang hendak berbelanja sebagai oleh oleh. Pedagang lain, Putra (38) merasakkan betul dampak dari pandemi ini. Tahu buatannya kini jarang dibeli oleh pemudik yang mampir di Tegal karena akses jalan ditutup. "Mungkin karena jalan jalan ditutup ya. Jadi tidak bisa mampir beli tahu," kata Putra.



Tahu aci tetap digemari apapun kondisinya. Warga tetap mencari makanan ini meski tidak sebanyak saat tidak ada pandemi. "Rasanya enak, gurih dibanding tahu dari brebes," terqng Indra (29) seorang pembeli. Seperti diketahui, Pemerintah Kota Tegal melakukan PSBB untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Sebanyak 49 akses jalan masuk Kota Kegal ditutup dan lampu jalan jalan dimatikan.

Sumber: food.detik

PT Rifan Financindo

1 view0 comments

Recent Posts

See All

IHSG Dibuka di Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka pada level 7.349. Dikutip dari data RTI pada Kamis 22 Februari 2024 IHSG level...

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page