PT Rifan Financindo - Rupiah diperkirakan akan cenderung menguat hingga akhir tahun ini sejalan dengan pemulihan ekonomi yang terjadi pada semester kedua.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Jumat (18/9/2020), rupiah berhasil parkir pada zona hijau di level Rp14.735 per dolar AS, menguat 0,66 persen atau 97,5 poin. Kinerja tersebut menjadi yang terbaik kedua di antara mata uang Asia, tepat di bawah mata uang won Korea Selatan yang menguat 1,18 persen.
Sementara itu, sepanjang pekan ini rupiah berhasil bergerak menguat 0,62 persen dan bergerak di kisaran Rp14.733 per dolar AS hingga Rp14.974 per dolar AS.
Padahal, mata uang garuda sempat diprediksi akan menembus level psikologis Rp15.000, setelah ditutup terdepresiasi 35 poin atau 0,24 persen ke level Rp14.890 per dolar AS pada akhir pekan lalu Jumat (11/9/2020) dan menjadi yang terlemah di Asia akibat sentimen penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di DKI Jakarta.
Adapun, data ekonomi yang dirilis pada pekan ini di antaranya neraca dagang periode Agustus dan keputusan suku bunga acuan untuk periode September oleh Bank Indonesia menjadi faktor pendorong penguatan rupiah pada pekan ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Agustus 2020 mengalami surplus US$2,33 miliar, lebih rendah dari sebelumnya US$3,26 miliar pada Juli 2020. Selangkapnya
Sumber: market.bisnis
PT Rifan Financindo
Comments