top of page
Search
  • Writer's pictureIT Yogya

Rupiah Dibuka Merah, Tertekan Yield Treasury AS dan Invasi Rusia | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - Kawasan pesisir di Brebes, Jawa Tengah, tidak hanya menjadi sentra produk perikanan. Wilayah pantai ini juga mengembangkan batik warna mangrove warna alam, yang menggunakan pewarna dari tumbuhan liar di pesisir.

Batik mangrove ini berbeda dengan batik pada umumnya. Pewarna kain yang dipakai tidak menggunakan bahan sintetis, melainkan dari tanaman yang tumbuh di kawasan pantai.


Tanaman semak belukar dan pohon yang tumbuh di daerah pesisir tersebut, setelah diolah bisa menjadi pewarna kain alami. Oleh para perajin batik mangrove, pewarna alami ini dipakai sebagai pewarna alam, pengganti bahan sintetis.


Kelompok masyarakat pesisir yang sudah mengembangkan batik mangrove warna alam berada di Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.


Mashadi (53), pembina kelompok perajin batik mangrove menjelaskan, warna pada batik yang diproduksi menggunakan tanaman semak seperti putri malu, tarum (tom toman) atau indigofera, kulit pohon bakau, mangga, dan lainnya.


"Siapa yang menyangka semak belukar di kawasan pesisir Desa Kaliwlingi bisa bermanfaat dan bernilai ekonomis. Tanaman ini dianggap sebagai gulma, kadang dibuang percuma atau dibakar. Padahal jika diolah dengan benar, tanaman ini bisa menjadi produk yang bernilai jual tinggi," ucap Mashadi, Rabu (16/3/2022).


Tanaman tarum, putri malu dan tanaman mangrove lain memiliki karakteristik berbeda. Ketiganya bisa menghasilkan warna alami yang cerah dan indah. Warna yang dihasilkan dari tarum adalah biru cerah, putri malu menghasilkan warga kuning gading, sedangkan beberapa tanaman mangrove menghasilkan warga merah.


"Untuk warna merah kami menggunakan beberapa tanaman mangrove. Kuning gading kami pakai putri malu dan biru cerah kami gunakan tom toman," bebernya.


Pengolahan tanaman ini menjadi bahan pewarna batik dinilai prospektif untuk tingkatkan kualitas batik di Indonesia. Selain menghasilkan zat warna yang bagus, pewarna dari tanaman ini juga aman untuk lingkungan.


Mashadi berharap, penggunaan tanaman sebagai pewarna alami, bisa mengubah kebiasaan pewarnaan batik dengan pewarna sintesis.


"Banyak sekali tanaman yang bisa digunakan untuk membuat pewarna batik. Kami harap, potensi alam ini bisa merubah kebiasaan mewarnai batik dari bahan sintesis," harapnya.


Menurut pria ini, kawasan pesisir termasuk Desa Kaliwlingi, secara umum memiliki bahan baku pewarna alami dalam jumlah besar dan melimpah. Hanya saja sebagian masyarakat belum mengetahui kegunaannya. Tanaman-tanaman ini tumbuh liar di pinggir tambak-tambak dan kerap dibabat untuk dibuang atau dibakar.


Potensi alam ini oleh kelompok perajin batik dimanfaatkan untuk membuat pewarna. Tanaman tarum cukup direndam air dan ditimpa batu kapur selama 15 jam akan menghasilkan pasta pewarna biru.


Tanaman putri malu, setelah dipotong-potong dan direbus hingga mendidih akan menghasilkan zat warga kuning gading. Sedangkan kulit pohon mangrove bakau, setelah melalui proses yang sama, akan menghasilkan warga merah cerah.



Seorang pecinta batik asal Brebes, Paramitha Widya Kusuma, mengaku potensi yang ada di pesisir perlu dikembangkan lagi untuk meningkatkan kualitas batik Brebesan. Dengan memanfaatkan tanaman tersebut, diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama meningkatkan kesejahteraan warga kaum pesisir.


"Ini kalau dikembangkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Karena tanaman ini mudah ditemui dan melimpah. Tumbuh liar di pinggir tambak dan area lain," tutur wanita pengusaha ini.


Meski menggunakan bahan bahan dari tanaman pesisir, kualitas batik mangrove tidak kalah bagus. Corak batik yang dihasilkan juga beragam.


"Kain batik mangrove ini dipakainya adem. Mungkin karena bahan pewarnanya alami," aku Mitha.




Sumber : detik

PT Rifan Financindo

3 views0 comments

Recent Posts

See All

IHSG Dibuka di Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka pada level 7.349. Dikutip dari data RTI pada Kamis 22 Februari 2024 IHSG level...

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page