top of page
Search
  • Writer's pictureIT Yogya

Seret Nama Mario Teguh Hingga Atta Halilintar, Apa Itu Net 89? | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - Robot trading Net89 kembali menarik perhatian masyarakat karena diduga membuat ratusan nasabahnya merugi. Kali ini yang membuat kasus ini semakin heboh karena sejumlah publik figur turut dilaporkan ke Bareskrim Polri.

Kuasa hukum para korban sebagai pelapor, M Zainul menyebut pihaknya melaporkan 134 orang dalam dugaan kasus ini. Tujuh di antaranya founder.


"Dari proses ini ada 134 para pelaku yang diduga melakukan tindak pidana ini, 5 orang yang diduga public figure, kemudian ada 7 orang founder-nya, ada 5 orang CEO-nya, kemudian ada 37 orang terkait leader-nya, 51 orang terkait dengan exchanger, jadi total ada 134 orang," katanya.


Adapun para publik figur itu yakni Atta Halilintar, Taqy Malik, Adri Prakarsa, Kevin Aprilio dan Mario Teguh.


Libatkan Mario Teguh hingga Atta Halilintar, apa itu Net89?

Net89 sendiri merupakan platform besutan PT Simbiotik Multitalenta Indonesia. Sementara, dikutip dari laman perusahaan, PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI) adalah perusahaan penjualan langsung murni yang hanya menjual produk berupa e-book dan software Expert Advisor (EA) Creator.



Meski demikian perusahaan mengklaim tidak menjual produk investasi dan software robot investasi di Indonesia.


"Segala pernyataan pada berbagai media (termasuk media online) yang menyebutkan PT Simbiotik Multitalenta Indonesia menjual produk investasi dan software robot adalah bukan dari PT Simbiotik Multitalenta Indonesia dan Perusahaan tidak bertanggung jawab atas klaim dan pernyataan yang bukan resmi berasal dari Perusahaan," bunyi keterangan di laman tersebut seperti dikutip detikcom, Rabu (26/10/2022).


Soal legalitas, dalam laman tersebut disebutkan Simbiotik Multitalenta Indonesia mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB), Surat Izin Penjualan Langsung (SIUPL) dan Surat Keputusan Kementerian Hukum dan HAM.


Bagaimana Net89 Bikin Rugi Banyak Investor?

M Zainul Arifin pun menceritakan pengalaman kliennya hingga akhirnya menjadi korban. Adapun total klienya mencapai 230 orang dengan nilai kerugian secara total mencapai Rp 28 miliar.


Menurut penjelasannya SMI mulai berdiri sejak 2018, dan saat itu perusahaan masih menawarkan investasi dengan teknologi robot trading. Memasuki tahun-tahun pandemi COVID-19 nama Net89 pun semakin tenar.


"Mulai berdiri PT.SMI kisaran 2018 mulai booming tahun 2020 sampai Januari 2022 pada masa-masa pandemi COVID-19 banyak masyarakat yang menggunakan keuangannya untuk berbisnis trading termasuk para korban kita," tuturnya kepada detikcom, Selasa (1/11/2022).


Menurut Zainul, Net89 saat itu menawarkan paket investasi robot trading dengan potensi keuntungan sekitar 1% per hari, atau 20% per bulan, hingga 200% per tahun. Meski akhirnya memakan korban, ternyata para nasabah sempat menikmati keuntungan dari investasinya di robot trading Net89.


"Iya pernah memberikan keuntungan bagi orang-orang yang investasi sejak awal tahun 2019 sampai dengan November 2021. Tapi menjelang awal 2022 yang baru join member tidak dapat keuntungan sesuai janji-janji yang ditawarkan ke para member," tambahnya.


Zainul menjelaskan bahwa sejak Januari 2022 para member sudah tidak bisa lagi menarik keuntungan dan modalnya. Salah satu alasan dari SMI adalah melakukan penyesuaian bisnis mengikuti anjuran pemerintah. "Sampai saat ini tidak bisa lagi withdraw dan menarik modal para korban yang telah diinvestasikan di Net89," tegasnya.


Sumber : Finance.detik

PT Rifan Financindo

0 views0 comments

Recent Posts

See All

IHSG Dibuka di Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka pada level 7.349. Dikutip dari data RTI pada Kamis 22 Februari 2024 IHSG level...

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page