top of page
Search
  • Writer's pictureIT Yogya

Sistem Resi Gudang Terus Berkembang di Indonesia, Muncul Peluang Bisnis Baru? | PT Rifan Financindo

Updated: Mar 24, 2022



PT Rifan Financindo - Pertumbuhan resi gudang di Indonesia membuka peluang usaha baru yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku. Data dari PT Kliring Berjangka Indonesia yang berperan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang menunjukkan, di awal tahun 2022 hingga Februari tercatat 83 resi gudang yang diregistrasi dengan volume barang mencapai 2.067 ton dengan nilai pembiayaan sebesar Rp185,7 miliar.


Sementara itu, pada tahun 2021 jumlah resi gudang yang diregistrasi mencapai 633 resi gudang, dalam volume 13.968 ton dengan nilai pembiayaan sebesar Rp277 miliar.


Pencapaian di tahun 2021 mengalami peningkatan dari tahun 2020, dimana jumlah resi gudang yang diregistrasi mencapai 427 resi gudang dalam volume 9.590 ton dengan nilai pembiayaan mencapai Rp93,8 miliar.


Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia menuturkan, pemanfaatan resi gudang yang terus mengalami pertumbuhan ini memberikan peluang bisnis baru bagi kalangan usaha, yaitu dengan membangun gudang SRG.


“Indonesia memiliki kekayaan berupa komoditas yang besar dan tersebar di berbagai wilayah. Dan ini tentunya akan membutuhkan gudang-gudang untuk menjadi gudang SRG.


Para pebisnis atau kalangan usaha tentunya dapat membangun gudang SRG di berbagai daerah untuk menangkap potensi besar ini,” jelas Fajar dikutip dari keterangan resminya, Jumat (18/3/2022).


Sampai dengan saat ini, jumlah gudang SRG yang aktif sebanyak 233 Gudang. Gudang SRG yang ada tersebut tersebar di beberapa provinsi, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Maluku serta Bangka Belitung.


Terkait gudang SRG, Widiastuti, Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Bappebti berharap kedepannya, gudang-gudang SRG bisa menjangkau semua wilayah di Indonesia. Untuk itu, Bappebti terus melakukan komunikasi dengan para pemangku kepentingan dalam upaya untuk meningkatkan jumlah gudang SRG ini.


“Selain upaya untuk meningkatkan jumlah gudang SRG, melalui gudang gudang swasta untuk menjadi gudang SRG, sehingga pemanfaatan peran dan manfaat SRG dapat dirasakan masyarakat dan pelaku usaha.


Bappebti juga terus melakukan pengawasan terhadap gudang-gudang SRG yang ada, sehingga dapat menjadi tempat penyimpanan komoditas secara aman, serta memenuhi standar mutu yang ada,” katanya.


Ini Strategi Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No 14 tahun 2021 yang merupakan perubahan Peraturan Menteri Perdagangan No 33 tahun 2020 tentang Barang dan Persyaratan Barang yang dapat disimpan dalam Sistem Resi Gudang, komoditas yang dapat masuk ke Sistem Resi Gudang meliputi beras, gabah, jagung, kopi, kakao, karet, garam, lada, pala, ikan, bawang merah, rotan, teh, rumput laut, gambir, timah, gula Kristal putih, kedelai serta ayam karkas beku.


Fajar menambahkan, sebagai Pusat Registrasi, pihaknya akan terus meningkatkan layanan kepada masyarakat, khususnya kepada para petani, pemilik komoditas serta pengelola gudang terkait registrasi resi gudang. “Saat ini, kami telah menyiapkan aplikasi registrasi resi gudang yaity IS-Ware NextGen.


Dengan aplikasi yang berbasis teknologi blockchain dan smart contract ini, akan memberikan kemudahan dan keamanan bagi pemilik komoditas untuk melakukan registrasi.


Selain itu, kami bersama dengan pemangku kepentingan lain juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi terkait manfaat resi gudang ini kepada masyarakat,” pungkasnya.


Sumber : Market.bisnis

PT Rifan Financindo

1 view0 comments

Recent Posts

See All

IHSG Dibuka di Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka pada level 7.349. Dikutip dari data RTI pada Kamis 22 Februari 2024 IHSG level...

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page