top of page
Search
  • Writer's pictureIT Yogya

Tinjau Packing House di Bali, Kementan Dorong Durian Penuhi Syarat Ekspor | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan ekspor produk pertanian ke berbagai negara, khususnya pasar Asia. Hal ini disampaikannya saat meninjau fasilitas packing house (PH) buah durian di Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis (27/7).

Dalam kesempatan itu, Prihasto menerangkan PH tersebut memiliki luas sekitar 2.000 meter persegi dengan dua bangunan utama, yaitu bangunan penerimaan dan sortasi bahan baku serta rumah produksi. Bangunan ini memiliki sertifikat jaminan mutu Good Manufacturing Practice (GMP) yang dikeluarkan oleh URS.


"Salah satu persyaratan ekspor durian di antaranya memenuhi sistem jaminan mutu, di antaranya GAP dan GMP. Kualitas, kuantitas dan keberlanjutan durian adalah hal yang tetap harus diperhatikan agar kegiatan ekspor durian Indonesia terus meningkat dan kepercayaan pasar dunia akan durian asal Indonesia semakin baik," jelas Prihasto dalam keterangan tertulis, Jumat (28/7/2023).


"Durian ini harus dipastikan bersumber dari lahan yang baik dan dihandling baik pada pascapanennya, sehingga kehilangan hasil bisa ditekan dan mutu terjaga," sambungnya.


Lebih lanjut, Prihasto menyebutkan hal penting lainnya adalah memiliki sistem atau pengkodean asal lahan untuk menjamin sistem ketertelusuran produk. Sedangkan, untuk pengembangan durian Indonesia lebih berkelanjutan juga bisa dilakukan dengan prinsip zero waste.


Hal itu dinilai dapat meningkatkan pendapatan petani durian, dan secara langsung mempengaruhi sosial budaya masyarakat Indonesia dengan kebanggaan durian nusantara serta lingkungan yang terus terjaga.


Sementara itu, General Manager, PT. Perintis Citra Fajar (PCF), Ida Bagus Putu menjelaskan aktivitas PHnya bisa memperoleh 10 ton durian montong dari Sulawesi Tengah dan Bali setiap minggunya. Hasil itu kemudian akan dilakukan sortasi dan grading.


"Satu hari dapat menghasilkan durian yang tersortir baik dan layak masuk ruang produksi sekitar 30% dari total penerimaan," kata Ida.



Ida melanjutkan rendeman durian asal Singaraja lebih kecil, hanya sekitar 30%, dibanding durian asal Sulawesi. Kelebihan dari durian ini memiliki tingkat kemanisan (brix) lebih tinggi, yakni mencapai 40%, sehingga produk yang dihasilkan pihaknya memiliki grade A, B dan C.


Dia juga menuturkan secara umum PH di perusahaan ini sebagian besar memenuhi standar operasional. Seperti ruang produksi yang terdiri dari ruang pengelupasan kulit durian dan sortasi, ruang packaging, blasting, dan cold storage.


Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Produksi, Asep menerangkan semua durian yang sudah dikemas diberikan label dengan informasi rinci durian, packing size, tanggal kadaluarsa, no batch, kondisi pendinginan serta nama Perusahaan. Durian kupas curah ini dapat diekspor sejumlah 20 -26 ton khususnya ke pasar Thailand per bulan dan diharapkan jumlahnya akan terus meningkat.


"Produk akhir yang dikeluarkan berupa durian kupas curah yang dikemas dalam plastik seberat 5 kg. Alur proses dari produk yang dihasilkan ini seperti pengupasan, pemilahan daging buah, penyimpanan di dalam tray sesuai dengan gradenya, lalu proses blasting dalam suhu minus 40 selama 3-5 jam. Kemudian dikemas dalam plastik dan karton box, di label dan selanjutnya disimpan dalam ruang penyimpanan dingin," pungkasnya.


Sumber : finance.detik

PT Rifan Financindo

0 views0 comments

Recent Posts

See All

IHSG Dibuka di Zona Merah

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka pada level 7.349. Dikutip dari data RTI pada Kamis 22 Februari 2024 IHSG level...

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page