PT Rifan Financindo - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan akan mencopot penjabat (Pj) kepala daerah yang tidak bisa mengendalikan inflasi selama tiga bulan berturut-turut. Patokan pengendalian inflasi di daerah harus di bawah inflasi nasional.
"Pj saya sudah bilang, Pj sekarang kalau tiga bulan berturut-turut di atas nasional (inflasinya) saya ganti, saya akan lapor ke presiden," katanya di acara Peluncuran Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023).
"Penjabat Kepala Daerah yang ditugaskan 105 tahun lalu, tahun ini 170," jelasnya.
Tito telah memegang data daerah-daerah yang tingkat inflasinya di atas nasional. Namun, dia enggan menyebutkan Pj kepala daerah mana saja yang masuk daftar rawan diganti.
"Ada beberapa yang saya tolak, liat saja yang beberapa yang tinggi di atas nasional gubernurnya suratnya saya ambil dan saya simpan aja. Nggak perlu tahu. Pokoknya di daerah itu inflasinya di atas 4%, usulan nanti dari gubernur pasti akan saya masukin ke laci saya aja," lanjutnya.
Adapun daerah yang saat ini inflasinya di atas nasional di antaranya Maluku Utara hingga Sumatera. Beberapa daerah itu inflasinya di atas tingkat nasional 4%.
Tito mengatakan pihaknya terus memantau inflasi daerah-daerah. Meski akan mengganti Pj kepala daerah yang tak berhasil turunkan inflasi, dirinya juga akan mempertahankan kepala daerah yang berhasil menjaga inflasi.
"Kalau gubernur nya saya lihat bisa kendalikan inflasi kita akan pertimbangkan dan usulkan bupatinya, stafnya, sebagai kepala daerah bupati walikota itu menguntungkan dia itu," ungkapnya.
"Kalau seandainya kita lihat di atas nasional aja terus , kita usulkan nggak itu nanti calon bupati walikotanya dari pusat saya taro nanti," pungkasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Tito pernah memaparkan beberapa daerah yang inflasinya masih di atas rerata nasional. Pada tingkat provinsi, inflasi yang masih di atas rata-rata adalah Maluku dengan angka 5,06%.
Sedangkan di tingkat kota, inflasi yang ada di atas-rata adalah Ternate 5,71%, dan di tingkat kabupaten, yakni Sumenep 5,44%.
Sumber : Finance.detik
PT Rifan Financindo
Comments